Monday, May 29, 2006

SURAT SEORANG ISTRI PEDAGANG KELILING DARI DESA CH'ANG KAN

Waktu itu rambutku masih dipotong batok
Aku bermain dekat gerbang, aku cabuti bunga-bunga.

Kau datang di atas égrang, seperti kuda goyang,
Berputar-putar, mengayun serangkai plum biru di tangan.

Umurku empat belas tahun waktu kau memilihku jadi istrimu,
Sekalipun aku tak pernah tersenyum.

Aku menunduk, menatap tembok,
Kau memanggilku seribu kali, aku tak pernah menengok.

Umur limabelas tahun aku berhenti merajuk
Bermimpi menuang abuku ke dalam mangkok abumu

Setiap kali pergi kau selalu pulang tepat waktu.
Tak perlu memanjat menara menunggumu.

Kita akan tinggal di Ch'ang Kan selamanya
Dan aku tak pernah curiga.

Umurku enambelas waktu kau pergi lagi
Ke Ku-to-yen katamu, melawan arus

Deras bulan Juni. Teriakan
babon-babon terdengar seperti hujan tangis.

Kali ini di pintu gerbang kau berdiri lama.
Tapi mana jejakmu sekarang? Hilang tertutup

Musim gugur, daun-daun jatuh, dan
Lumut semakin tebal, terlalu tebal untuk sapuku!

Dua kupu-kupu sekuning daun di tanah
Terbang bersama ke barat taman.

Sakit hatiku.
Aku pun tidak lagi muda.

Kalau sekarang kau masih ingin pulang
Kirimi aku kabar. Mungkin aku akan pergi

Menunggumu. Menjemputmu.
Sekali ini saja. Hanya sampai Cho-fu-Sa.

(disadur dari terjemahan puisi Li Po atau Li Bai oleh Ezra Pound ("The River-Merchant's Wife: A Letter"), William Carlos Williams ("Long Banister Lane"), & David Hinton ("Ch'ang-Kan Village Song") yang dimuat di The New Directions Anthology of Classical Chinese Poetry, New Directions, 2003, hal. 73-76)

Tuesday, May 23, 2006

Bukit Timur (1083)

Hujan mencuci Bukit Timur, bulan bersinar terang;
Tadi orang kantoran bergegas, sekarang petani melenggang.
Untuk apa khawatir tentang bongkah batu di pinggir jalan?
Aku pukul dengan tongkatku, aku suka suaranya menggema.

(Su Tung-p'o, dari Selected Poems of Su Tung-p'o, terjemahan Burton Watson, Copper Canyon Press 1994, hal. 104)

Pohon Lokus Mekar (v.2)

Dari
antara
hijau

kaku
tua
cling!

dahan
patah
datang

putih
manis
Mei

lagi

(William Carlos Williams, dari Selected Poems, New Directions Publishing Corporation 1985, hal. 94)

Di Stasiun Metro

Muka-muka dalam kerumunan itu;
Kelopak pada dahan hitam, basah.

(Ezra Pound, dari Selected Poems 1908-1969, Faber and Faber 1977, hal. 53)

Untuk William Carlos Williams

Hartford, September 7/27

Halo Williams,

Aku kembalikan cartolina postale di poste italiane da Rapallo-mu, ya. Terima kasih banyak. Tapi percayalah, signor, aku sibuk sesibuk Mussolini yang Agung. Aku bangun subuh, cukur jenggot, etc; jam enam aku senam; jam tujuh aku dipijat dan mandi; jam delapan aku coba-coba makan pagi; jam setengah sembilan sampai setengah sepuluh aku mulai jalan ke kota, kerja seharian ... tidur jam sembilan. Bagaimana aku mau menulis puisi, memikirkannya, merasakannya? Mon Dieu, aku sudah gembira kalau sempat membaca beberapa baris, kamu, Pound, siapapun. Permintaan Pound membuatku tersanjung. Tapi ya begitulah seperti di atas.

Selalu dan sejujurnya,

(Wallace Stevens, dari Collected Poetry and Prose, The Library of America 1997, hal. 941)